Allah, Ini Proposal Maafku


Allah, Ini Proposal Maafku
Hari ini aku mengadu.
Pada Dzat yang tak pernah lelah menjadi tempat mengadu.
Pada banyak pengembaraan hidup, aku menemui rapuh yang berujung pada ketidak berdayaan.
Pada perjalanan hari, aku menemui bahagia yang sayangnya terlepas ku syukuri.
Pada banyak pengorbanan, aku merasa bahwa kebanyakan darinya kuberikan pada makhluk yang tak sadar kucinta lebih dariMu.
Pada sebuah waktu, diriku banyak terlalaikan oleh gemerlap dunia. Mengalahkan inginku meraih tempat abadi bernama surga.
Dan pada banyak kesempatan, aku bahkan dengan bodohnya merasa diriku suci. Hanya karena aku masih sering berada di masjid dan melaksanakan sholat. Hingga lupa bahwa bisa saja lebih banyak dosaku yang menjadi alasan tertolaknya amal.
Allah
Tak ada yang ingin kulakukan saat ini selain menyerahkan proposal ini.
Allah
Ini aku. Hambamu bernama manusia.

Yang tubuhnya kotor dengan kehinaan.
Namun dengan mengemis ingin memohon ampun.
Meminta rahmatMu yang konon teramat luas tak berujung.
Allah ...
Aku ingin menjadi seorang hamba yang senantiasa bersabar ketika ujian menyapa.
Tak pernah menyalahkan takdir sepahit apapun bentuknya. Apalagi menyalahkanMu yang seolah begitu tega mengguratkannya.
Karena kutahu ya Allah, walau aku tak pernah bisa memilih jalan hidupku. KeadilanMu menjadi bukti nyata bahwa Engkau memilihku melewatinya karena aku mampu.
Allah...
Jadikan aku menjadi hamba yang senantiasa bersyukur akan nikmat sekecil apapun bentuknya.
Pun jika itu adalah menikmati badai dengan senyuman.
Jangan jadikan aku hamba yang tinggi hati walaupun semua orang dari makhlukMu memuja.
Karena itu tak akan mengubah betapa hinanya aku dihadapanMu.
Dan terpenting
Ya Allah ...
Berikan ampunanMu padaku.
Supaya ketika aku bersedih, aku bisa segera tersenyum karena mengharapkannya.
Dan ketika senang, aku bisa tersadar bahwa bisa saja aku menemui murka. Allah ...
Aku minta maaf.
Dengan khilaf yang mungkin tak bisa diuntai dengan tulisan.
Perjalanan hidup membawaku pada banyak catatan hitam maksiat.
Dan takutku adalah ketika jiwa ini sudah terkena penyakit cinta dunia dan takut akan kematian.
Hingga suatu hari nanti,
Atau mungkin diwaktu yang dekat ini,
Kau kirimkan malaikat mencabut nyawa menemuiku.
Sementara aku merasa menjadi orang yang bahkan tak tahu bekal apa yang dapat menyelamatkanku dari murka.
Dan tak kudapatkan penolong dan tempat meminta.
Allah Ini aku hambaMu bernama manusia.
Dan mungkin juga orang yang membacanya.
Ampuni kami Allah.
Dengan ampunan yang mendekatkan kami pada taufiq dan hidayah.
Dan sore ini, kuserahkan proposal maafku.
Pada Tuhan Yang Tak Pernah Lelah Memberi Ampun.

Komentar

Postingan Populer