Ditinggal Pas Lagi Sayang

Ditinggal Pas Lagi Sayang
 
hipwee.com

Aku yang sedang dan terus terobsesi denganmu ...

Kau tahu?

Padahal cinta yang kuberikan padamu adalah sebenar-benarnya cintaku. Cinta yang begitu besar. Hingga besarnya membuat aku lupa apakah esok lusa aku akan baik-baik saja dengan diriku. Ya, diriku yang memutuskan mencintaimu dengan kebesaran rasaku.

Kau tahu?

Kukorbankan tenaga dan waktuku untuk mengejarmu. Hingga habis pikiranku untuk memikirkanmu. Tak terhitung berapa lelah yang kuabaikan untuk dirimu. Semua itu karena bagiku, kau adalah obyek yang menghipnotis diriku untuk selalu mengejarmu. Masa bodoh kalau kau adalah fana yang tak kekal dihidupku.

Kau tahu?

Kulupakan banyak hal supaya kau adalah raja dalam hidupku. Kutinggalkan banyak hal dengan harapan lebih banyak pula kesempatanku meraihmu. Kau adalah prioritas! Aku sudah tak peduli apapun. Aku tak peduli yang lain. Bagiku bahagia adalah ketika aku bisa terus menggenggam-mu.

Kau tahu?

Entah berapa orang yang kusakiti, entah berapa banyak nasehat yang kuabaikan, entah berapa orang-orang yang ku usir pergi. Memikirkanmu membuat aku tak peduli. Karena kau adalah impian terbesar yang aku perjuangkan mati-matian dalam hidupku yang hanya sekali.

Kau tahu?

Mencintaimu membuat aku merasa menjadi makhluk abadi. Terobsesi denganmu membuat aku takut mati. Sebab prioritasku adalah bagaimana aku ingin hidup abadi. Hidup yang aku kerahkan hanya untukmu yang aku cintai.

Bagiku kau adalah segalanya. Tak ada yang lain. Kau adalah obyek yang terus-menerus ku perjuangkan. Bahkan jika kau menganggapku gila, terserah. Aku ingin hidup ribuan tahun hanya untuk bersamamu. Menggenggammu. Dan bahagia denganmu.
Kau harus tahu, aku lagi sayang-sayangnya denganmu.


travelllingyuk.com


Tapi ...

Kini ...

Dimana kau?

Ketika ragaku dingin. Jasadku membiru. Mataku terpejam. Bibirku mengatup rapat.

Tubuhku perih dan sakit karena tarikan kasar yang memisahkan ruh dan jasad.

Namun lebih perih lagi ketika aku sadar, kau, yang kuperjuangkan begitu besar, tak membersamaiku ketika aku di posisi ini.

Bukankah kau adalah yang paling kusayang?

Lantas kenapa kau harus meninggalkan ketika aku sedang sayang?

Bukankah sudah kukerahkan hidupku untukmu? Telah habis waktuku untuk mencintaimu?

Nyatanya kau yang kuperjuangkan hidup-hidup, tak membersamaiku ketika maut menjemput.

Aku ingin teriak. Aku ingin mengutuk diriku. Aku ingin menyesali mengapa dulu aku terobsesi untuk mencintaimu lebih dari cintaku pada Rabbku.

Andai aku bisa kembali. Andai aku diberi waktu satu kali lagi. Kupastikan akan kuhabiskan waktuku untuk mencintai Rabbku. Untuk menjalankan perintahNya. Untuk menjauhi laranganNya.

Untuk kau dunia yang telah mengambil semua hatiku untuk menyembahmu ...

Hei dunia ... sungguh aku benar-benar tertipu.

Hidupku seharusnya untuk mencintai yang lebih abadi.

Bukan untuk mencintai DUNIA sepertimu secara berlebih.

Bukan untuk memperjuangkan kefanaan sepertimu hingga melupakan kehidupan abadi.

pinterest.com

Aku telah tertipu olehmu. Kau telah membuatku bertransformasi dari manusiawi menjadi duniawi. Duniawi yang lupa kalau aku akan mati.

Nyatanya mencintaimu begitu besar menimbulkan penyesalan mendalam yang begitu menyesakkan.

Andai aku bisa kembali.

Kalimat itu yang kuulang. Dalam keadaan jasadku yang terbujur kaku. Dan waktuku yang sebentar lagi akan menghadap Rabbku dengan membawa hatiku. Hati yang dipenuhi cintaku pada dunia yang begitu menghinakanku.

Andai aku bisa kembali.

Kan kucintai Rabbku. Dan kujadikan dunia sepertimu adalah tempat untuk mencari ridho Rabbku.

Andai aku diberi kesempatan untuk mecintai.

Tak akan kuhabiskan hati, hidup, dan pikiranku untuk dunia yang begitu fana. Dan tak menyertai dalam ajal.

Aku berada dalam pusaran penyesalan yang tak bisa membuatku memperbaiki.

Aku telah terjebak dalam rasa sayang.

Pada sesuatu yang tak akan pernah membersamaiku dalam ajal, yang telah meninggalkanku, yang tega mencampakkanku walau aku lagi sayang-sayangnya dengan kemilau dan pesonanya.

Firman Rabbku benar, kau adalah permainan dan tempat senda-gurau. Yang menakjubkan mata namun tak pernah bisa kekal.

Dan mirisnya, aku adalah orang yang terjebak denganmu. Dan memutuskan melupakan Rabb dan kemaslahatan diriku untuk mengejarmu.

Kini penyesalanku bertumpuk. Kegalauanku membuncah.

Sebab aku ditinggalkan dalam keadaan pas lagi sayang-sayangnya.

Pada dunia yang tak mengantarku pada kebaikan dan keamanan di kehidupan berikutnya.



*sosok aku adalah pengingat bagi diri jangan sampai besok kita yang akan menghadapi maut dalam kondisi hati yang menuhankan duniawi.

Komentar

  1. Balasan
    1. semoga bermanfaat teman surgaa:)
      semoga tulisan ini mendekatkan aku dan kamu pada Pencipta kita

      Hapus
  2. Balasan
    1. masya Allah mbak seng bien ga gelem ndelok aku dilarani wong liyooo :'(
      semoga tulisan ini mendekatkan aku dan mbakong dengan Allah

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer