Buat Apa Sekolah😏😑



Dulu pada titik terjenuh aku belajar, sempat terlintas di pikiran: 

Buat apa aku sekolah?

Yang sehari hari menghadapi himpunan soal soal rumit dan kaki kesemutan karena terlalu lama duduk di kursi memperhatikan bejibun materi. 

Toh banyak diluar sana orang yang sukses walau tak memiliki titel pendidikan tinggi dan keren. Pun tak terhitung jumlahnya orang yang belajar lewat pengalaman. Menyusuri berbagai sudut bumi sambil belajar walau bukan di ruang kelas. Dan mereka menjadi orang sukses bahkan public speaking orang orang berpendidikan. Bukankah sekolah bukan jaminan kesuksesan seseorang?

Atau sempat juga terlintas di pikiran, buat apa sekolah tinggi-tinggi? Toh nanti juga ujung ujungnya jadi istri dan ibu rumah tangga. Harus mengurus berbagai masalah rumah yang sayangnya tidak ada di kurikulum pendidikan.

Bahkan dalam kejenuhanku yang sangat akut, ketika berada di jalan dan memperhatikan anak jalanan berusia tanggung, aku sempat bertanya dalam hati, kenapa mereka tidak bersyukur akan nikmat tidak sekolah? Dan justru sangat ingin merasakannya?

Semakin lama di pikir, semakin hilang saja semangatku sekolah. 

Hingga suatu hari, aku menyadari sesuatu
...


Tenyata dalam kesempatanku menuntut ilmu, ada sebuah jalan lapang yang Allah sediakan untuk mempermudahku bertemuNya di surga.

Ternyata dalam setiap detik aku berada di sekolah, ada peluh Ayah yang melawan terik dan lelah untuk membayar spp supaya aku tetap bisa memakai seragam sekolah. Dengan harapan besar, bahwa anaknya akan mendapat kesempatan belajar lebih baik dari dirinya dahulu dan menjadi orang yang siap menghadapi hidup walau nanti dirinya tak lagi ada di radar dunia.

Ternyata dalam setiap jenuhku belajar, ada ketidak jenuhan ibuku menghembuskan do'a pada Pemilik semesta. Yang sesekali disertai tangis dan haru di sepertiga malamnya. Berharap bahwa anaknya akan menjadi cahaya untuk dunia dan alam kubur kedua orangtuanya kelak.

Ternyata dalam bosanku menatap rumus rumus dan barisan kata di buku pelajaran, ada anak anak yang terbujur kaku di rumah sakit dengan selang infus. Jangankan belajar rumus, mereka bahkan dituntut untuk belajar menerima apa yang tidak diinginkan namun ditetapkan takdir. Termasuk menerima bahwa tak ada pemandangan ruang kelas lagi. Selain ruang inap rumah sakit dan terapi yang membuat perih.

Ternyata dalam kerapuhanku menghadapi kesulitan belajar, berabad-abad silam para Ulama' telah bersemangat menuntut ilmu dalam keterbatasannya. Menyusuri gurun dan lautan. Meninggalkan keluarga. Tak ada transportasi. Tak ada bekal cukup. Bahkan sebagian dari mereka harus memotong kain baju dan menjual atap rumah hanya untuk bisa belajar. Alhasil sejarah mencatat nama mereka dengan catatan menakjubkan.

Dan ternyata aku sadar, jika ada orang yang lebih rendah dari orang yang bodoh, barangkali itu adalah diriku. Yang bodoh namun dengan bodohnya malas menempuh jalan untuk terbebas dari kebodohan itu.



Jadi, jika mungkin, aku, kamu, ataupun kita sedang merasa jenuh sekolah. Coba perbaiki niat, untuk apa sebenarnya kita menuntut ilmu. Kalau bisa tanyakan dari hati yang paling dalam :v. Dan untuk niat ini, jadikan yang paling pertama adalah untuk Allah. Karena jika kita sudah niat menuntut ilmu karenaNya maka insya Allah tidak akan terasa sulit semua kesulitan. Karena yakin bahwa disetiap kesulitan ada kemudahan dan juga pahala fantastis tanpa batas yang spesial disiapkan untuk orang yang bersabar.

Dan juga hindari menuntut ilmu untuk hanya sekedar mencari dunia ex: pekerjaan ataupun ijazah. Karena hakikat ilmu sendiri adalah semakin bertambahnya ia semakin takut dan bertambah pula ketaatan kita kepada Tuhan. Bukan semakin bertambahnya ia, semakin buta hati kita untuk mengejar kefanaan dunia.

Memang benar menuntut ilmu tidak berbatas di ruang kelas saja. Namun bukankah keren jika kita bisa menjadi orang yang memiliki kesempatan belajar di ruang kelas dan juga menjadi orang yang explore belajar di luar kelas. Jadi ilmunya akan semakin lebih banyak.

Kerennya orang yang menuntut ilmu ketika menempuh jalan menuntutnya dia di doakan oleh makhluk makhluk Allah. Bahkan sampai ikan di lautan pun memohonkan ampun untuknya. Dan menakjubkannya lagi ratusan sayap malaikat berkumpul di langit ketika seorang penuntut ilmu pergi ke tempat belajarnya. Allah pun akan meninggikan derajat orang2 berilmu hingga beberapa derajat.

Maka untuk apa kita sekolah? Jawabannya sederhana: untuk mendapatkan ilmu. Bukan untuk ijazah atau bahkan pekerjaan mentereng di perusahaan bonafide.

Rasulullah pernah bersabda: "Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niat. Dan tidaklah setiap orang mendapatkan kecuali apa yang dia niatkan."

Jadi jika kita niat sekolah untuk ijazah atau mencari pekerjaan. Maka kita hanya mendapatkan itu saja. Dan tidak akan mendapat keutamaan yang Allah janjikan kepada orang yang menuntut ilmu.

Sementara bagi orang yang sekolah dengan tujuan untuk mendapatkan ilmu. Dimana ia yakin dengan ilmu tersebut akan mengantarkannya pada pribadi yang lebih baik, maka orang yang seperti ini akan mendapat apa apa yang dijanjikan Allah untuk penuntut ilmu yang berniat karenaNya. Dimana setiap pencapaiannya adalah kebaikan. Dan kepintarannya tidak dia gunakan untuk menipu dan merusak manusia. Penuntut ilmu yang seperti ini yang insya Allah akan mengubah bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik:) Yang bebas sekularisme. Namun tetap menjadi bangsa yang maju dan dapat menabur kesejahteraan pada semua masyarakat.

Rasanya dengan semua keutamaan menuntut ilmu, tidak pantas rasanya kita masih malas atau tidak bersungguh sungguh dalam perjalanan mencarinya bukan?

And then bagi semua penuntut ilmu ... semangat kembali ke sekolah/tempat kursus/kampus/les les an/atau dimanapun tempatmu menuntut ilmu. semoga dengan niat baikmu, Allah mudahkan semua urusan2mu. Dan semoga jika masih ada niat yang buruk, Allah tuntun itu untuk menjadi niat yang baik sesegera mungkin








*gambar diakses dari: https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fcdn.idntimes.com%2Fcontent-images%2Fcommunity%2F2018%2F01%2F167975-large-e1c48915dcf4656f42477fd13f051dd4_600x400.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.idntimes.com%2Flife%2Feducation%2Fnunun-8%2F9-hal-yang-pasti-bikin-nyalimu-ciut-saat-jadi-anak-sekolah-c1c2&tbnid=9BPnV6yiV9zpOM&vet=12ahUKEwjelNDYwbfkAhWzyHMBHUKWBn4QMygDegQIARBl..i&docid=U0q79t3g1yfjeM&w=600&h=400&q=anak%20sekolah&hl=en&safe=strict&client=ms-android-oppo&ved=2ahUKEwjelNDYwbfkAhWzyHMBHUKWBn4QMygDegQIARBl

Komentar

Postingan Populer