Indonesia, Apakah Sedang Sakit?
![]() |
wallpaper from downloadup.com |
Baru baru ini Indonesia baru saja merayakan euforia kemerdekaan yang menuntunnya ke usia 74 tahun.
Kita sebagai warga negaranya patut bangga, sebab dihitungan itu sudah berapa kali Indonesia meraih perhatian dunia Internasional. Mulai dari prestasi, kejadian alam yang mengundang simpati, sampai viral telolet bis.
Namun semakin kesini, sebagai rakyat yang memandang tak hanya sekedar dari apa yang bisa terlihat mata, semua terasa janggal. Akankah kabar Ibu Pertiwi sebaik itu? Ataukah ada beban luka yang ada dalam dirinya? Tentang ia, tanah surga yang kini sudah tak merasakan surga.
Kalau saja Ibu Pertiwi bisa menjawab sapaan kabar kita. Apakah jawabannya akan baik baik saja?
![]() |
gambar diambil dari idntimes.com |
Faktanya ...
Ia yang memiliki kepulauan sejauh Indonesia membentang akhir akhir ini justru menghempaskan air bah lautnya ke daratan. Menghanyutkan jiwa jiwa dalam gelombang tsunami dahsyat.
Ia yang memiliki kepulauan sejauh Indonesia membentang akhir akhir ini justru menghempaskan air bah lautnya ke daratan. Menghanyutkan jiwa jiwa dalam gelombang tsunami dahsyat.
Ia yang dijuluki paru paru dunia justru menimbulkan asap yang menjadi kabut gelap di Riau. Tak ramah sekali hingga matahari saja enggan muncul disana. Rakyat Riau, harus menanggung akibat dari jerebu yang terus menerus masuk kedalam paru paru mereka.
![]() |
gambar siambil dari blog.act.id |
Ia, pemilik tanah dengan beragam suku dan budaya. Yang tersatu dalam satu negara. Namun justru akhir akhir ini yang aku dengar banyak sekali kelompok yang saling berebut mengatakan dia adalah pecinta pancasila, pecinta NKRI, saling tuding menuding mengatakan yang itu anti pancasila, yang itu ancaman NKRI, hingga membuat persatuan bangsa ini dikebiri.
Bukankah lebih baik memberikan bukti nyata pada Indonesia bahwa dia telah mengamalkan pancasila? Turut berjuang menjaga persatuan? Bukan sibuk mengklaim diri sendiri sebagai pancasilais namun minim bertindak nyata untuk negeri.
Ia, pemilik kekayaan alam yang teramat banyak. Sudah menjadi rahasia umum jika tampak luarnya saja kaya. Apalagi jika dieksploitasi dalamnya. Banyak sekali. Namun kenapa rakyatnya hanya merasa bahwa julukan: Negeriku Tanah Surga yang Kaya - hanya sebatas teori tentang jumlah kekayaan alam negeri ini. Faktanya? Tanyakan pada mereka apakah benar ia merasa kaya tinggal dalam negerinya?
Ia, tanah dengan kesuburan istimewa. Namun nyatanya penggusuran banyak dilakukan. Tanah2 itu diratakan menjadi pabrik pabrik penghasil polusi. Semakin kesini akankah bertahun tahun kedepan jangan jangan anak cucu kita sudah kehilangan udara baik?
Negeri ini memiliki segudang agenda masalah. Hingga konflik yang muncul di daerah daerah yang kian memanas. Yang ditakutkan Ibu Pertiwi, rakyat Indonesia sudah menyerah dengan kalutnya negeri ini. Memilih merdeka sendiri sendiri.
Negeri ini memiliki segudang agenda masalah. Hingga konflik yang muncul di daerah daerah yang kian memanas. Yang ditakutkan Ibu Pertiwi, rakyat Indonesia sudah menyerah dengan kalutnya negeri ini. Memilih merdeka sendiri sendiri.
Indonesia sedang tidak sehat. Banyak masyarakat yang melayangkan kritik dan protes pada pemerintah. Mengoreksi kebijakan yang dinilai semakin jauh dari nilai nilai. Namun pernahkah sebelum itu kita bertanya jujur pada diri sendiri?
Apa yang selama ini sudah kita lakukan untuk Indonesia?
Apakah mudaku menjadi manfaat baginya atau justru menjadi boomerang?
Apakah followers sosmed yang banyak, upload an foto ootd di banyak tempat hits, sampai story yang bejibun hingga terlihat titik2 ... apakah semua itu selama ini memiliki manfaat untuk teman kita sebangsa yang lain? Atau justru kita sedang menghabiskan hidup untuk eksis in diri sendiri?
Apakah jika nanti ada aksi damai untuk meluruskan hal hal tidak baik, diri kita menyadari bahwa memang itulah suara hati dari kepedulian selama ini. Atau hanya sebatas ikut euforia sekeliling?
Banyak konflik. Banyak bencana.Banyak protes pada pemerintah. Seharusnya ini menjadi intropeksi, bahwa mungkin kualitas bangsa ini terjadi juga karena selama ini kita yang sering tidak peduli.
Namun bukan berarti dengan kekurangan kita di masa lalu, menjadi sebuah penghalang untuk kita bertindak hari ini. Hal itu adalah kefatalan besar ditengah Indonesia yang sedang berteriak pilu dalam bencananya.
![]() |
gambar diambil dari klikberita.co.id |
Sejak dahulu kita tidak pernah diajari untuk melawan pemerintah. Memberontak. Belajar dari catatan hitam PKI, setiap pemberontak akan terkenang hitam melampaui usianya.
Namun kita diajari untuk meluruskan. Berjuang jika ada hal hal yang memang merugikan kepentingan orang banyak. Dengan cara yang baik dan beradab.
Sejak dahulu kita diajari makna perjuangan. Rakyat Indonesia adalah ksatria yang tak pernah memutuskan menyerah. Bahkan walau dia tak punya peluang untuk menang. Bukan bodoh. Sebab menjadi pecundang rasanya lebih memalukan dan bodoh untuk dikenang. Dari ksatria yang kalah namun dengan perjuangan.
Indonesia Apakah sedang Sakit?
Mau kuberi pemuda pemuda pintar untuk mencari solusi?
Hei, orang pintar di Indonesia itu sudah banyak. Lulusan dengan gelar seperti rel kereta juga ada.
Ibu pertiwi hanya kebanyakan kuota untuk orang peduli.
Ya, peduli dengan kepentingan sendiri.
Sebab ini sudah bukan urusan pribadi. Tentang golongan, ras, suku, atau bahkan almamater. Ini tentang kemana Indonesia akan dibawa. Tentang kemerdekaanya, apakah masih dirasakan orang banyak?
Dan perjuangan hanya milik orang yang masih peduli.
Sebab ini sudah bukan urusan pribadi. Tentang golongan, ras, suku, atau bahkan almamater. Ini tentang kemana Indonesia akan dibawa. Tentang kemerdekaanya, apakah masih dirasakan orang banyak?
Dan perjuangan hanya milik orang yang masih peduli.
Peduli bahwa hari ini Indonesia sedang sakit.
Komentar
Posting Komentar