Gagal Paham Sama Ujian
Sudah khas sekali sepertinya diantara kita, ketika ujian sekolah muncul, maka ada kebiasaan baru yang muncul terutama dikalangan anak rajin, yaitu BELAJAR.
Banyak sekali latar belakangnya. Mulai dari mempertahankan ranking, bersaing dengan teman, fokus berusaha untuk lolos sekolah lanjutan, sampai hal yang paling romantis: membanggakan orang tua.
Namun ternyata dalam sistem pendidikan formal, terutama kurikulum pendidikan yang aku rasakan selama ini, sedikit sekali materi yang membahas tips dan trik menjalani satu jenis ujian.
Padahal ujian yang satu ini adalah ujian yang tak berbatas waktu. dan di sisi lain unpredictable alias nggak bisa diprediksi kapan tanggal pasti terjadinya. ujian satu ini terjadi terus menerus dalam guliran kehidupan kita yang berputar seperti roda.
Lantas ujian mata pelajaran apakah itu? Matematika? Fisika? Bahasa? Atau materi lain?
Ujian satu ini bernama "ujian kehidupan". Ya satu ujian yang tak bosan menghampiri makhluk bernama manusia. Yang sayangnya tak pernah dibahas dalam ratusan kali ujian sekolah yang lebih dominan pada teori teori dan rumus ilmiah. Dan dalam sisi lain kering sekali untuk memahamkan murid tentang hakikat untuk apa ilmu itu dalam kehidupan sehari hari. Dan apa efeknya untuk kemaslahatan ummat.
Kembali ke topik, tips dan trik ujian hidup hanya dominan dibahas di kajian kajian agama. Yang mirisnya kini halaqoh halaqoh kajian bersaing ketat dengan konser konser artis yang bertebaran dimana mana. Masjid masjid yang shafnya butuh diisi pemuda penerus bangsa bersaing dengan kafe free wifi and smoking yang iklannya buka 25 jam! Sengaja benar merubah teori waktu untuk menunjukkan eksistensinya untuk selalu ada setiap saat.
Konsep menghadapi ujian hidup dikaitkan dengan mencari kesenangan kesenangan duniawi. Dimana pola pikir kita dibius untuk mencari ketenangan dengan menyibukkan diri pada perkara duniawi. Ambil contoh mampir ke tempat clubbing, mengonsumsi narkoba, sampai mengoplos minuman keras. Hanya untuk satu alasan: mencari hiburan untuk menghilangkan stress di hidup mereka. Lantas apakah cara itu ampuh sebagai obat pelipur lara bagi ujian hidup yang kita hadapi?
Sebelumnya,
Sebagai manusia normal adakalanya ketika ujian menyapa, kita dalam hati bertanya-tanya: "Kenapa begini?", "Kenapa Tuhan menguji ku seperti ini?", "Apa salahku hingga aku diterpurukkan sampai ke titik rapuh seperti ini?", "Jika Tuhan mengetahui masa depan mengapa IA membiarkan hambaNya memilih jalan salah yang menyebabkannya terluka?", dan pertanyaan pertanyaan lain yang tanpa sadar diucapkan diri kita.
Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam jawabannya mungkin sederhana: sebab dunia ini adalah tempat untuk menyeleksi mana hamba yang benar benar beriman dan mana yang tidak. salah satunya dengan media ujian. Sebagaimana dalam firmanNya di QS. Al-Kahf : 7
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
"Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya."
Dan siapa sangka, ternyata ujian adalah salah satu bentuk cinta Allah kepada hambaNya. Bagaimana bisa?
Mengapa disebut bentuk sayang? karena dengan ujian lah seorang hamba akan lebih dekat denga Rabbnya. Dengan ujian pula seorang hamba yang sabar menjalaninya akan dihapus dosa dosanya dan dilimpahkan pahala untuknya. Hingga dengan ujian yang dibalut dengan iman, Allah akan mendatangkan pertolongan dalam bentuk paling menakjubkan. Apalagi pasti ada sesuatu yang indah yang menunggu dibalik perihnya ujian.
Jadi jangan buru buru gagal paham sama ujian guys ...
Justru semakin banyak diuji kamu harusnya semakin bangga.
Itu tandanya Allah sedang ingin kamu merasakan hidup kekasih kekasihNya.
Bukankah Ibrahim Alaihissalam diuji Allah dengan ujian bertubi tubi? Salah satunya dengan diperintahkan menyembelih anaknya sendiri?
Bukankah Nabi Nuh diuji dengan dakwahnya yang tak disambut kaumnya walau ratusan tahun tak pernah memilih berhenti?
Bukankah Nabi Muhammad harus diboikot bersama pengikutnya karena menyiarkan kebaikan dan agama kedamaian rahmatan lil alamin?
Bukankah kekasih kekasih Allah yang lain hidupnya dipenuhi ujian?
Namun adakah satu saja diantara mereka yang hidupnya berakhir sad ending nggak bermakna?
Ujian udah di klopkan Allah dengan kemampuan kita menghadapinya.
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya...." 2:286
Tak ada ceritanya seorang hamba dibebani sesuatu diluar batas mampunya. Termasuk ujian. Yang perlu kita lakukan adalah terus mengupgrade iman supaya nggak low apalagi drop. Karena bukan tentang seberapa besar masalah dan ujiannya. Namun seberapa besar kualitas iman kita dalam menghadapinya.
Logika saja, seorang yang dekat dengan pemimpin, presiden, ketua suatu komunitas atau perusahaan pasti lebih mudah punya akses. Semua kebutuhan yang diinginkan tersedia tanpa urutan prosedur yang ribet dibanding orang biasa. Lantas bagaimana jika hamba yang dekat dengan Rajanya raja? Tentu bukan hal mustahil jika DIA mampu memberikan kemudahan dalam setiap aspek kehidupan.
Logika saja, seorang yang dekat dengan pemimpin, presiden, ketua suatu komunitas atau perusahaan pasti lebih mudah punya akses. Semua kebutuhan yang diinginkan tersedia tanpa urutan prosedur yang ribet dibanding orang biasa. Lantas bagaimana jika hamba yang dekat dengan Rajanya raja? Tentu bukan hal mustahil jika DIA mampu memberikan kemudahan dalam setiap aspek kehidupan.
Dan jika kali ini kita sedang diuji, bukan berarti karena Allah nggak sayang, namun sebaliknya kasih sayangNya memberi kita ujian supaya terhapus dosa dosa yang barangkali menebal dalam catatan amal kita.
Dan note penting, jangan pernah mencari pelampiasan ujian pada hal hal yang dilarang. Misal pergi ke tempat dukun untuk meminta tolong, asyik clubbing malam, minum khamr, sampai mengonsumsi narkoba. Percayalah semua cara itu bukannya menghilangkan namun memperbesar dampak buruknya.
Kesalahan manusia ketika dia ditimpa ujian hidup adalah dia mencari kesenangan itu di semua penjuru bumi. Ia cari obat ketenangan ketenangan itu disudut sudutnya. Namun lupa mencari ke langit. Padahal semua solusi dan pertolongan itu adalah milik Allah semata.
So, ga usah gagal paham sama ujian. Apalagi menambahi pikiran pikiran negatif akan sebab terjadinya. Lebih baik sibuk mengupgrade iman untuk menghadapinya. Semoga dengan kesabaran dan keikhlasan menerimanya Allah datangkan banyak keajaiban keajaiban untuk kita. Termasuk jalan keluar dan hal baik yang menanti setelah adanya ujian.
Sebab ujian datang untuk menguatkan dan meningkatkan derajat kita. serta tanda bahwa kita masih menjadi manusia yang bernapas di bumi; tempat berlangsungnya ujian. :)
sumber:
MyQuran https://twali.id/myquranandroid untuk Android
atau https://twali.id/myquranios untuk iOS
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fcdn-asset.jawapos.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2Fujian-cpns-amburadul-karena-vendor-komputer_m_-640x466.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.jawapos.com%2Ffeatures%2Fhumaniora%2F28%2F10%2F2018%2Fujian-cpns-amburadul-karena-vendor-komputer%2F&tbnid=gMejk0Z2Gjt-GM&vet=12ahUKEwj3xv_-ndLkAhW40HMBHWrmBfcQMygLegUIARDiAQ..i&docid=DVaQwiLcLM6ShM&w=640&h=466&q=ujian&safe=strict&client=ms-android-oppo&ved=2ahUKEwj3xv_-ndLkAhW40HMBHWrmBfcQMygLegUIARDiAQ
Komentar
Posting Komentar